2021.

2021.

Allegra.

Hari sepertinya diselimuti oleh angin kasat mata yang mengandung nestapa. Sorrow was seen to be filling the lad's heart as he frowned while holding the steering wheel. Berdiam diri di dalam mobil yang terpakir di sudut taman, menatap jiwa-jiwa yang berlalu lalang dengan pandangan hampa. His mind was tampered with vexatious thoughts and anxiety.


"Gak apa-apa, everything's going to be fine," Sahut sang puan yang duduk di kursi sebelah pengemudi dengan nada lembut sambil mengusap punggung sang wira. 


The man decided to not utter anything and leaned his head on the lady's shoulder. Entah mengapa, nestapa yang ia pikul cepat menguap keluar apabila ia berada di samping sisi sang nona. Suasana sunyi senyap mendominasi atmosfer diantara mereka. 


"Sebenarnya, kita ini apa?" Sang puan memandang nanar ke arah sang tuan. The lad kept his silent afloat, did not even try to answer the query. Kegelisahan dan kegamangan membaur aduk menjadi satu di roman sang nona. Ia mengepalkan tangan dan bermaksud untuk pergi dari mobil. 


"Udahlah, aku capek kita kayak gini terus. I'm so done with you!" Sang puan geram. The man quickly grabbed her arm, prevented her from getting off of the car.


"Don't go, please. I need you right now. Kamu tau aku sayang kamu, kan? Tolong jangan kemana-mana. Aku butuh kamu. I need you," bisik sang lelaki dengan suara lirih, memohon dengan nada pilu. 


None would have a heart to leave their loved ones when they begged the way like the man did. The lady chose to stay with her significant other at the end. Isak ratapan pelan menyelip keluar dari kedua bibir sang nona, berusaha agar tidak terdengar terlalu lantang. Mereka menghabiskan waktu malam berdua di dekapan masing-masing. 


Darling, I’ll be fine.

You can leave my heart behind.

Or will I?


Report Page