2.

2.

Nath.

"Kamu datang? Apa kelas nya sudah selesai babe? Masih terbilang siang" Nathan melihat kekasih nya yang mengangguk dan menghampiri di ruang kerja nya, menggemaskan sekali dengan membawa nampan kopi dan beberapa bikuit kering membuat Nathan tidak bisa menahan senyum nya.

"Aku tadi mau keluar bentar sama temen tapi malah tidak jadi, berakhir aku mampir saja kesini" Jeano menaruh nampan di atas meja kerja kekasihnya. Jeano ingin mendudukkan badannya namun tidak ada kursi atau bahkan ruang untuk duduk nya.

Melihat kekasih nya yang mengedarkan pandangannya seperti mencari sesuatu itu pun lantas membuat Nathan bersuara, "Do you need a chair? Come here I can be a chair for you." Nathan memundurkan sedikit kursinya dan menepuk nepuk paha nya.

Jeano ingin protes namun dari pada tidak duduk dan membuat kaki nya pegal ㅡbaiklah lagi pula Nathan adalah kekasihnya. Jeano duduk di pangkuan Nathan secara berhadapan, ia langsung memeluk leher sang kekasih dan menelusupkan kepala nya ke leher Nathan, sementara Nathan memajukan kursi lalu mengalihkan pandangannya kepada layar laptop untuk menyelesaikan pekerjaannya.

“Maaf kalau aku mengganggu mu, dan bahkan hanya bisa menberimu kata kata penyemangat lewat hp saja" gumam Jeano yang masih bisa didengar oleh Nathan dan hal itu sukses membuat Nathan memperhentikan kegiatannya yang sedang mengetik di komputernya.

Nathan menghela nafas seraya tersenyum hangat, "Ano, Saya menyukai setiap percakapan yang kita nikmati berdua, kala malam menyapa di waktu lelah dan rebah ingin tumpah ruah. Ketika itu, saya merasa jam dinding bergerak lebih cepat dari biasanya. Meskipun tiba tiba saya harus berhenti cerita karena mengingat kamu pun butuh rehat dan pejam untuk menyambut besok yang penuh kejutan tapi itu tidak menjadi suatu masalah untuk saya. Bahkan, Saya menyukai setiap kalimat 'semangat' yang saya baca melalui gawai saya ketika saya ketika hendak memulai aktivitas aktivitas yang saya jalani. Rasanya semangat itu benar-benar menyusup ke dalam hati saya, membuat saya tidak percaya bahwa hari ini akan berjalan dengan baikㅡ

ㅡSaya menyukai semua dukungan yang kamu berikan kepada saya—menemani, menyatukan, menawarkan bantuan, berharap. Kamu membantu saya tumbuh dan berkembang, saya bebas dengan dunia saya dan kamu tidak akan mengubah apapun yang akan terjadi sebelum maupun sebelum kedatanganmu. Exactly I love everything about you, because it's you. Kadang kala saya bahkan bertanya, apakah ini mimpi? Sebab yang saya rasa, bertemu dengan mu adalah keberuntungan yang tak habis habisnya saya syukuri." mendengar kalimat panjang lebar dari kekasihnya membuat Jeano semakin menduselkan wajah nya dan terisak lirih.

"babe? Are you crying? Apa saya menyakiti mu? Atau karena kata kata saya? Tell me what's wrong hng? " Nathan berbicara dengan nada khawatir nya sambil mengelus rambut belakang sang kekasih nya itu.

Jeano menggeleng lalu ia mengeratkan pelukannya, seperti benar benar takut kehilangan kekasih nya ini.

"aku hanya terharu karena kata katamu, itu membuatku menangis... Eum.." ucap Jeano menggantung.

"....dan malu, aaaa kau selalu saja membuat ku lemah karena kata kata mu itu" Jeano sedikit kesal dan memukul dada Nathan meskipun tidak ada apa apa nya bagi Nathan.

Ah, rasanya Nathan ingin sekali membanting Jeano ke ranjang karena tingkah menggemaskan kekasihnya ini.


At the end of a breathless today, we lean on each together.

ㅡ nct dream, be there for you. 


Report Page