17
filesofgeiPikirannya kembali teringat oleh pesan singkat dari Kaien. Udara seketika menjadi dingin. Terdengar rintik hujan mulai turun dari luar kamar. Keyboard yang sudah disentuh selama kurang lebih 3 jam kini hanya di tatap oleh Lula.
Tok..tok..tok
Lula otomatis menoleh kearah suara yang datang dari pintu kamar. Ia tahu di luar Kaien sudah menunggu dirinya untuk membukakan pintu. Perasaan campur aduk terasa olehnya ketika ia menyadari bahwa dirinya belum membalas kembali pesan dari Kaien.
Ia merasa tidak enak untuk bertemu dengan lelaki tersebut saat ini. Namun tidak ada pilihan lain selain membuka pintu dan mengambil makan malamnya.
Klik!
Ia mendapati Kaien yang sedang berdiri di depannya sambil memegang dua kotak McDonalds berisikan ayam dan nasi. Ia lalu menyodorkan kotak tersebut. Jelas sekali lelaki itu menghindari kontak mata dengan Lula.
“Nih,”
“Makasih, Kai,”
Itu merupakan kali pertama Lula dan Kaien mengobrol secara langsung. Mereka memang sering berpapasan, tapi tidak pernah ada yang memulai obrolan. Kaien dan Lula juga tidak pernah berkenalan.
Lula sudah menerima kotak McDonalds miliknya. Ia ingin cepat-cepat menutup kembali pintunya dan lanjut mengerjakan tugasnya, namun Kaien kembali memulai obrolan.
“Lul,” panggilnya.
“Ya?”
“Soal chat gua yang tadi, lupain aja,” ucapnya.
“Eh? Nanti gue jawab kok, Kai, tapi bukan sekarang,” balas Lula.
“Ok, lo makan dulu gih. Kalo nanti lo butuh apa-apa buka aja kamar gua, pintunya gak gua kunci,”
Kaien berjalan ke kamarnya yang persis berada di sebelah kamar Lula. Ia selalu mengunci kamarnya dari dulu, tapi semenjak ia menyukai perempuan yang menempati kamar di sebelahnya, ia selalu membiarkan kamarnya terbuka. Tidak ada yang pernah mengetahui sisi Kaien yang seperti ini.
Setelah Kaien masuk kedalam kamar, Lula ikut menutup pintu kamarnya sendiri. Ia kemudian memeriksa handphone-nya. Banyak notifikasi masuk dari beberapa grup. Ia juga menerima informasi bahwa besok akan diadakan kelas jam 8 pagi.