19.

19.

Arshafina, Nameera.




Setelah kurang lebih 1 jam duduk di ruang tamu rumah Nami, akhirnya Ale pun bisa bernafas lega karena Nami akhirnya selesai bersiap-siap. "Katanya bentar doang, mana coba?" yang diprotes hanya tertawa sambil mengacungkan dua jarinya dan berkata, "Ih, namanya juga cewek... gaboleh marah-marah Aleeee." Akhirnya keduanyapun meninggalkan rumah Nami dan berjalan menuju tempat yang sudah Ale persiapkan.


"Le, mau kemana sih ini?"

"Sabar ya, agak macet dikit ini. Bentar lagi sampe kok."

"Okaaaaay. Tapi kepengin Matcha deh."

"Iya Miy, nanti beli okeee."

"Kok sekarang manggilnya "Miy"?"

"Gapapa, suka aja."


Setelah melewati kemacetan di hari Sabtu malam ini, mereka berdua telah sampai di tempat tujuan. Keduanya sekarang berada di sebuah bukit di kawasan Bogor, Jawa Barat. "Ih Ale, bagus banget!!" Nami terlihat sangat Excited dengan pemandangan di depannya. Ale yang melihat Nami yang berjalan kesana kesini dengan senyumannya sangat puas, salah satu bagian dari rencananya berhasil, ia membuat perempuan yang ia sayang bahagia. Keduanya kini tengah menghabiskan waktu sambil memakan makanan yang telah mereka pesan sambil mengobrol dari hal penting hingga tidak penting. Ale merasa ini sudah waktunya untuk mengutarakan perasaannya, "Miy, mau ngomong deh." Yang diajak berbicara pun menyimak dengan seksama sambil tersenyum, "Kenapa Ale?" Ale mulai kehabisan kata-kata dan bingung, sebenarnay ia sudah menyiapkan harus melakukan apa, tapi rasanya hari ini semua buyar saat berada di depan Nami.

"Miy, asli gue bingung ngomongnya gimana. Gue ga jago rangkai kata, asli dah lu tau kan gue gimana. Tapi, gue cuman mau bilang kalo gue sayang lu. Sayang bukan sekedar temen ke temennya aja. Gue mau lu tuh gue milikin, gue gasuka Miy lo ketawa alesannya cowo laen, gue gasuka lo senyum atau seneng karena orang lain. Gue maunya gue yang bikin lo senyum, gue mau jagain lo dan mau jadi cowo lu. Jadi gimana?

Nami sangat kaget mendengar penuturan temannya ini, bahkan satu dunia pun tau, Nameera Arshafina juga menyukai dan menyayangi lelaki yang ada di depannya ini. Entah keduanya memang sangat tidak peka, atau memang pandai menutupi tapi mereka sama-sama tidak sadar bahwa mereka berdua memang saling menyayangi.

"Miy? Jangan bengong anying."

"Gue harus jawabnya gimana sih Al?"

"Ya gimana anying."

"YA GATAU IH."

Keduanya tertawa karena sama-sama salah tingkah.

"Yaudah, Nameera Arshafina, mau jadi cewe gue kaga?"

"Hehe, mau.........ga ya?"

"Yee anying. Mau lah. Gue kece."

"Dih. Tapi, iya mau."

"Hahaha bagus, pelukan gak?"

"Apaansih al diem udah makan aja udah pulang yuk udah malem."

"Dih salting bocil hahahaha."


Akhirnya mereka berdua menghabiskan makanan yang telah mereka pesan, walau masih terasa canggung akhirnya Ale memberanikan diri untuk mengenggam tangan Nami. Keduanya sama-sama merasakan jutaan kupu-kupu berterbangan di perutnya. Rasa bahagia yang mereka rasakan hari ini benar-benar membuat keduanya tersenyum bahagia.

Report Page