[14]

[14]

Bayu • @lazuarrdi_

[14] [#1]


[15]
malamnya Hyunjin mendapat chat dari Jisung.

entah kenapa Hyunjin deg deg an setelah sekian lama tidak bertukar chat dengan Jisung. Hyunjin bingung mau mengetikkan apa dichat untuk Jisung, dan lagi hanya sebatas itu chatnya. Hyunjin ragu apa dia coba chat lagi apa tidak. [#2]


[16]

"drt drt" terdengar sebuah notif chat kembali masuk, dan itu dari Jisung. Hyunjin buru-buru membuka chatnya. Hyunjin tersenyum membaca chat dari Jisung. [#3]


[17] [#4]


[18]

Hyunjin berguling-guling di kasur, kembali membaca percakapannya dengan Jisung di chat juga janji temu mereka besok. Ah Hyunjin tidak sabar bertemu dengan sahabat lamanya tersebut. [#5]


[19]

Keesokan harinya Hyunjin bangun pagi sekali, beres-beres rumah lalu mandi. Hyunjin sibuk memilih pakaian apa yg akan dia kenakan untuk bertemu dengan Jisung, padahal mereka bertemu nanti siang dan lagi yg akan Hyunjin temui ini sahabat lamanya, bukan calon suaminya [#6]


[20]
Harusnya Hyunjin tidak perlu seheboh itu hanya untuk bertemu dengan Jisung. Tapi Hyunjin ingin terlihat tampil beda dihadapan sahabat lamanya ini, apalagi ini adalah pertemuan pertamanya setelah sekian lama mereka tak bertemu. Oke lupakan kemarin mereka sempat bertemu. [#7]


[21]
"Ting Tong"
Saat Hyunjin tengah asyik memilih baju dan berdandan, bunyi bel rumahnya menginterupsi kegiatan Hyunjin. Hyunjin melirik ke arah pintu kamarnya, siapa gerangan yg bertamu ke rumahnya apalagi disaat seperti ini, jangan bilang itu Felix, temannya. [#8]


[22]
Awas saja kalau iya itu dia. Eh tapi kalau benar, Hyunjin bisa minta bantuan Felix untuk membantunya berdandan.

"Ah iya benar" Hyunjin mengangguk. Dia kemudian keluar dari kamar dan berjalan menuju pintu rumahnya, dengan bel yg kembali berbunyi. [#9]


[23]
Saat Hyunjin membuka pintunya, seorang wanita muda berdiri di hadapannya, menatap ke arahnya sambil tersenyum.

"Selamat pagi" sapa perempuan tersebut sambil tersenyum ramah.

"Selamat pagi" Hyunjin membalas tidak lupa dengan ssnyuman meski Hyunjin masih terlihat bingung. [#10]


[24]
"Halo, perkenalkan saya Park Boyoung. Saya yg tinggal di rumah kosong di depan" jelas perempuan tersebut sambil menunjuk sebuah rumah berlantai 2 yg tepat di depan rumah Hyunjin, rumah yg hampir 2 bulan ini kosong. "𝘈𝘩 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘳𝘶𝘱𝘢𝘯𝘺𝘢" [#11]


[25]
ucap Hyunjin dalam hati.

"Ah begitu. Halo kak" balas Hyunjin sambil tersenyum ke arah Boyoung. Boyoung lalu menyodorkan sebuah bingkisan ke arah Hyunjin, "Sebagai salam perkenalan dari tetangga baru" imbuh Boyoung.

Hyunjin menerima bingkisan tersebut. [#12]


[26]
Merasa tidak enak hanya berdiri di depan pintu, Hyunjin lalu mengajak Boyoung untuk masuk ke dalam rumah yg diangguki oleh Boyoung.

Boyoung melangkah perlahan, tangannya menahan bagian bawah perutnya yg baru disadari oleh Hyunjin kalau perempuan ini tengah hamil. [#13]


[27]
Hyunjin refleks membantu Boyoung berjalan, setelah sampai di dekat sofa, Hyunjin mempersilahkan tamunya duduk sedangkan Hyunjin ke dapur untuk membuat minum.

Hyunjin kembali dengan membawa nampan berisi segelas teh hangat.

"Ah terima kasih" [#14]


[28]
Hyunjin tersenyum dan duduk di sofa yg berhadapan dengan Boyoung.

"Ah iya aku belum tahu namamu siapa, hehe" Boyoung berucap setelah menyecap teh buatan Hyunjin.

"Ah iya namaku Hyunjin, Hwang Hyunjin"

"Nama yg bagus" respon Boyoung. [#15]


[29]
"Terima kasih" balas Hyunjin tersenyum kecil.
"Kau tinggal sendiri, Jin?" Boyoung menatap sekeliling rumah Hyunjin yg begitu tertata rapih.
Hyunjin menggeleng, "dengan orang tuaku, tapi saat ini mereka tengah pergi untuk urusan pekerjaan" Boyoung mengangguk sebagai respon. [#16]


[30]
"Emm sudah jalan berapa, bulan kak?" Boyoung menatap Hyunjin lalu menatap ke arah perutnya, dia tersenyum, "jalan 7 bulan" ucapnya sambil mengusap perutnya yg besar.

"Suami kakak?" ah apakah Hyunjin lancang bertanya seperti itu pada tetangga barunya? Ah tapi [#17]


[31]
Itu hanya refleksnya saja untuk bertanya bukan ada maksud lain.

"Dia masih belum bisa ikut denganku, karna masih ada urusan. Dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya" ucap Boyoung diakhir dengan sedikit rajukan.

"Kakak pasti kesepian, kalau butuh apa apa..." [#18]


[32]
" langsung kesini saja, kak" Boyoung tersenyum dan mengangguk pelan. Dia kembali melihat sekeliling, sambil sesekali bertanya pada Hyunjin.

Tidak terasa mereka terus mengobrol, membicarakan ini dan itu. Mereka ternyata bisa cepat akrab satu sama lain. [#19]


[33]
Tidak terasa waktu hampir siang, Boyoung melihat ke arah jam dinding dan setelahnya dia pamit untuk pulang karna ingin melanjutkan bebenah rumah juga ingin memask untuk makan siang. Dan seketika itu Hyunjin ingat akan janjinya dengan Jisung. Setelah Boyoung pergi, Hyunjin [#20]


[34]
Kembali ke kamarnya dan bersiap siap kembali. Hyunjin pada akhirnya pergi hanya dengan dandanan biasa saja karna waktu yg mepet, dia takut Jisung akan menunggu terlalu lama. Setelah selesai, Hyunjin buru-buru keluar dan pergi seteleh mengunci semua pintu rumahnya. [#21]


[35]
Jisung tengah menscroll layar ponselnya ketika Hyunjin datang dengan naaps sedikit tersengal.

"Hah... Jisung" Hyunjin mengatur dadanya yg naik turun karna mengambil napas banyak banyak.

"Woah Hyunjin? kamu lari dari rumah kesini apa gimana? Duduk duduk..." [#22]


[36]
Jisung mengambil minuman yg ada di depannya dan menyodorkannya pada Hyunjin yg langsung diterima senang hati oleh Hyunjin, yah lumayan lah bekas Jisung ciuman secara gak langsung juga kan ya... Eh

Hyunjin dengan cepat menenggak minumannya. [#23]


[37]
Jisung di tempatnya hanya mengamati sambil menunggu Hyunjin menetralkan napasnya.

"Jisung... udah nunggu lama? Maaf aku telat datangnya" Hyunjin akhirnya berucap setelah menghabiskan seperempat minuman Jisung.

"Engga juga kok... emm mungkin 30 menit" Jisung menggeleng [#24]


[38]
menjawab pertanyaan Hyunjin.

Hyunjin merengut, "itu lumayan lama tauu... maafin aku, Ji" Jisung terkekeh melihat ekspresi Hyunjin, sudah lama dia tidak melihat Hyunjin berekpresi begitu.

"Tak apa... Oh iya mau pesan apa?"
"Em Jisung sendiri udah pesan belum?" [#25]


[39]
Jisung menggeleng, "belum, kan niatnya mau makan siang bareng" jawabnya disertai senyuman ke arah Hyunjin.

Entah kenapa Hyunjin yg melihat senyuman Jisung seketika jadi salah tingkah. Ya ampun Hyunjin, dia ini kenapa, Jisung sahabatnya harusnya dia - [#26]


[40]
Sudah terbiasa melihat senyuman Jisung, tapi kenapa dia salah tingkah begini. Mungkin karna sudah lama tidak bertemu, iya mungkin begitu.

"Ehem..." Hyunjin berdehem untuk menutupi salah tingkahnya.
"Ini aja deh, Jisung mau pesan apa?"
"Samain aja" [#27]


[41]
Hyunjin memanggil pelayan dan menyebutkan pesanan mereka. Hening sesaat setelah pelayan pergi untuk membuatkan pesanan mereka.

"Jisung/Hyunjin" mereka tertawa saat panggilan mereka berbarengan.

"Kau duluan" kata Jisung, menyuruh Hyunjin untuk berbicara lebih dulu. [#28]


[42]
"Em rasanya aneh, aku pangling liat kamu sekarang, Ji"

"Kenapa? Hahaha" Jisung bertanya di sela tawanya, "Aku makin ganteng ya?" Jisung bertanya sambil menaik turunkan alisnya ke arah Hyunjin. Hyunjin yg mendengarnya mendengus pelan.

"Gak" ucapnya cepat.
𝘐𝘺𝘢 [#29]


[43]
Dalam hati Hyunjin mengakuinya, memang benar Jisung yg sekarang ada dihadapannya ini jauh berbeda dengan Jisung yg dulu ia kenal. Jisung sahabatnya dulu memang tampan, tapi Jisung yg sekarang jauh jauuuhh lebih tampan dari Jisung yg dulu ia kenal. [#30]


[44]
"Kamu juga makin cakep, cantik" celetuk Jisung menyadarkan Hyunjin yg tengah menilai sahabatnya tersebut.

"Hah? Apa, Ji?" Hyunjin bertanya, ingin memastikan ucapan Jisung barusan.

"Cantik" ulang Jisung dengan senyum lembut kearah Hyunjin. Hyunjin ditempatnya kembali salah [#31]


[45]
Tingkah apalagi saat melihat senyuman Jisung yg tersemat dibibirnya dan juga tatapan matanya yg menatap dirinya.

𝘐𝘴𝘩 𝘴𝘪𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘏𝘢𝘯 𝘑𝘪𝘴𝘶𝘯𝘨, 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘱𝘢𝘢𝘯 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶.

Hyunjin berguman dalam hatinya, setengah [#32]


[46]
Memaki orang di depannya saat ini. Bisa-bisanya dia menggodanya, dan darimana Jisung belajar kata-kata seperti itu. Seperti bukan Han Jisung saja.

"Ish apaan sih, dari mana kamu belajar menggombal begitu" Hyunjin mencebik, tangannya menyelipkan rambut ke belakang telinganya [#33]


[47]
Di tempatnya Jisung tertawa menanggapi, "loh siapa yg menggombal, aku berkata serius" Jisung masih tertawa, dan berhenti saat pelayan datang membawakan pesanan mereka.

"Terima kasih" Ucap keduanya, lalu pelayan kembali pergi.

Keduanya mulai memakan makan siang mereka [#34]


[48]
Mereka memakan makan siang dengan tenang, diselingi obrolan random dan beberapa pertanyaan dari Hyunjin maupun dari Jisung. Sesekali terdengar tawa dari mereka di tengah obrolannya, dan guyonan kecil dari Jisung untuk kembali mendekatkan kedua sahabat [#35]


[49]
Yg telah terpisah cukup lama ini.

Keduanya telah selesai menikmati makan siang mereka, kini keduanya terdiam Jisung dengan ponselnya dan Hyunjin yg sibuk mengaduk aduk minuman di gelas.

Jisung menutup ponselnya, dia menatap Hyunjin yg masih asik mengaduk es dalam gelas. [#36]


[50]
"Setelah ini mau kemana?" Jisung memecah keheningan, dia menatap Hyunjin yg juga menatapnya.
"Ada kegiatan apa setelah ini?" kembali Jisung bertanya pada Hyunjin yg masih terdiam.

"Ah gada, setelah ini kalau tidak kembali pulang paling pergi jalan jalan ke taman kota... [#37]


[51]
"atau ke toko buku" jelas Hyunjin. Jisung mengangguk, "tunggu disini, aku bayar dulu" setelahnya berdiri dan berjalan ke arah kasir. Setelah selesai dengan pembayaran, Jisung kembali ke tempat Hyunjin berada. Jisung mengulurkan tangannya ke arah Hyunjin. [#38]


[52]
Hyunjin menatap uluran tangan Jisung, dengan ragu dia meraih tangan Jisung.

"Ajak aku jalan-jalan mengelilingi Seoul, sudah lama aku tidak kesini, pasti banyak yg berubah" Jelas Jisung, dia menatap Hyunjin tepat di mata sambil tersenyum. [#39]


[53]
Hyunjin ikut tersenyum membalas Jisung, dia mengangguk antusias.

"Ayo kita pergi ke tempat tempat menyenangkan, atau tempat yg dulu biasa kita datangin saat masih sekolah" Ucap Hyunjin riang dengan senyuman yg terbit dari wajahnya. Matanya melengkung membentuk bulan sabit. [#40]


[54]
Cantik. Sangat cantik, ucap Jisung dalam hati. Jisung ikut tersenyum, dan terkekeh pelan. Dia rindu, rindu dengan senyuman itu, juga merindukan orang yg saat ini berada disampingnya, yg tangannya tengah dia genggam dengan erat.

"Ayo" balas Jisung sambil berjalan keluar. [#41]


[#42]


[55]
write.as/67fq8y005wlf37y4.md [#43]


Report Page