14
Hei, sayang. Aku ingin berterima kasih disini. Terima kasih, karena kau telah sudi mengulurkan tangan untuk membantuku berdiri. Terima kasih, karena kau telah sudi merapatkan genggam agar aku tidak jatuh kembali. Terima kasih, atas cinta yang kau berikan melebihi langit yang mencintai sang bumi. Terima kasih, atas kasih sayang yang kau bagikan selembut kapas dan setulus kasih ibu.
Hari ini, tepat di hari ke 60 kita bertemu. Hari demi hari kita lewati dengan penuh rindu. Hari ini aku merindukan mu, esok hari aku merindukan mu, bahkan seterusnya aku akan selalu merindukan mu. Terkadang, aku bertanya-tanya. Apa ada sesuatu yang istimewa dari dalam diriku? Sehingga kamu dengan berani nya menetap begitu lama bersama ku disini. Menghancurkan pintu kesunyian yang telah lama aku kunci.
Untuk hal ini. Aku berterima kasih pada Tuhan. Sungguh, bertemu denganmu adalah hal yang aku impikan sejak dulu. Hal-hal yang telah kita lewati membuatku berpikir dan tersenyum, aku mencintaimu segila itu. Bersama mu membuat sesuatu dalam raga ku memberontak, ingin berteriak berkata pada semesta bahwa kau adalah milikku, dan aku adalah milikmu.
Hei, sayang. Untuk waktu yang telah kau berikan, terima kasih. Untuk luka yang sengaja atau tidak sengaja aku torehkan pada hati kecilmu, tolong dimaafkan. Aku dengan sangat memohon pada dirimu, jangan lepaskan genggaman tangan ini. Genggaman mu memberikan kekuatan yang tidak pernah aku dapatkan sebelumnya. 2021 kemarin bukan tahun yang baik, tapi pada akhirnya aku bertemu dengan mu.
Tidak terasa ternyata, sepanjang ini aku mengetik sesuatu untukmu. Mungkin jika diteruskan, ini bisa menjadi satu novel yang isi nya hanya tentang dirimu.
Ini akan diakhiri, kekasihmu ini sudah tidak bisa lagi menahan beratnya sang mata yang minta untuk di tidurkan.
Aku mencintaimu, selalu.
14 Januari 2022,
ditulis pada tanggal 13 Januari pukul 11 malam.