12
bel masuk kelas berbunyi, ALDERIOZ dan KOPI berdiri dari duduk dan beranjak menuju kelas. begitu pun dengan murid yang lainnya. lalu setelah mereka sampai di dalam kelas, mereka duduk di bangku masing masing. mereka mulai sibuk dengan dunia masing masing. galfa yang mendengarkan musik dengan headset nya, Zia yang sedang menggambar karakter anime, cian yang sedang membaca buku, Aira yang sedang scroll tiktok, dan Fasya yang sedang foto foto. Ryan berniat untuk mengirim pesan ke grup chat PARA BUCIN BERPASANGAN.
Ryan, revand, Azka, Tama, putra, cian, Zia, galfa, aira dan Fasya pun berdiri dan menuju ke pojok belakang. mereka membentuk bulatan yang posisi duduknya sama dengan yang sebelumnya. "oke jadi kita pakai apa nih buat ngespin?" tanya Tama kepada Ryan yang baru saja duduk. "pulpen, bentar gua ambil dulu" Ryan yang tadi baru duduk, kembali berdiri dan berjalan ke mejanya untuk mengambil pulpen lalu setelah itu, ia kembali lagi ke lingkaran mereka. Ryan menaruh pulpen itu di tengah tengah bulatan mereka. "siapa nih yang mutarin?" tanya fasya. "gua aja" lintas putra lalu memegang pulpennya dan memutarnya. pulpen berputar ke semua arah dan BOOM, pulpen berhenti di arah cian. "hadeh, baru permainan pertama udah gue aja", Zia menepuk tangan sekali lalu menawarkan tantangan kepada cian. "truth or dare?" pertanyaan yang membuat mereka agak tegang. "dare" cian dengan santainya menjawab itu. sekarang, Zia yang akan memberi tantangan kepada cian. "tantangan lo kali ini, kenalin nama, umur, hobi, and cita cita lo ke akun Instagram stranger!" ucap Zia kepada cian, cian membuka handphone nya dan mencari akun Instagram orang yang tidak dikenal.
cian menunjukkan bukti bahwa dare nya telah berhasil, yang lainnya ikut melihat ke arah handphone milik cian. "keren, tapi jangan sampai itu ig cowok" tanggap putra setelah melihat handphone cian. "ga, ini cewek". sekarang giliran ryan yang memutar pulpennya. dan sekarang yang kena adalah Zia. "beh ziaaaa, oke truth or dare" tanya galfa, "gue sebenarnya bingung mau jawab apa, tapi gue pilih dare", "buset, oke bentar. siapa yang mau ngasih tantangan ke Zia?" ucap galfa. Tama mengangkat tangannya lalu berbicara "gua yang bakal kasih tantangan ke zia.", "oke, ga pake lama ya tam" ucap galfa lagi. Tama berpikir sebentar dan YA! itu dia tantangannya. "kirim pesan ke ortu lo, suruh doain biar cepet ketemu jodoh idaman" Tama mengeluarkan tantangannya, "oke" zia membuka handphone nya dan mengirim pesan kepada mama dan ayahnya.
zia memajukan layar handphone nya kedepan dan yang lainnya mulai melihat pesan kiriman dan balasan mama dan ayah Zia. "oke mantap, yok putar lagi yan", Azka kena. "truth or dare ka?" tanya ryan pada Azka. "truth", "oke, pertanyaan gua.. mending tau waktu Lo mati atau tau hal yang buat lo mati? alasannya?", "mending tau hal yang buat gua mati. soalnya kalau gua tau hal yang bisa bikin gua mati, ya gua bisa waspada dong", "oke mantap ka, oke giliran lo yang mutar nih pulpen" Ryan melihat ke arah putra. putra mengambil pulpen itu dan menaruhnya di tengah, lalu ia memutarnya. galfa kena. "oke, biar gue yang tanyain. truth or dare gal?" cian bertanya pada galfa. galfa membalas dengan agak keliru "truth aja deh, tapi jangan aneh aneh tanya nya." ungkap galfa, yang lain pun berdiskusi untuk pilihan galfa. setelah itu Fasya yang akan memberi pertanyaan kepada galfa, "lo paling anti sama apa? alasannya??" umpat Fasya yang membuat galfa tersenyum tipis. "gue? gue paling anti sama cewek yang gatel ke boyfriend gue. karena gue ga suka yang udah jadi milik gue mau main di rebut rebut aja. kalau tu cowok brengsek mah gapapa sih, ambil aja. kan cocok" ucap galfa. "UWWAAHHHH GIRL BOSZZZZZ" Zia, Aira, dan Fasya bersorak kompak "keren gal" cian berumpat. "mantap, ini yang gua suka", batin azka. "oke, lanjut ya" Ryan lalu memutar pulpen dengan lincah lalu... RYAN YANG KENA!! "AGHHHHHH KOK GUA ANJING, KOCAK BENER DAH" ringis Ryan, biasanya dikala permainan seperti ini, dia tidak pernah dikena oleh arah pulpen. "terima aja yan, sabar" ucap revand pada ryan. "oke sebelum ditanya, gua milih truth aja. takut kalau gua milih dare, lo pada malah nyuruh aneh aneh, kan ogah anjir" Ryan menyerngit, revand bertanya pada Ryan. "iya atau gak Lo suka sama Fasya? ceritain" ucap revand. Ryan tersenyum miring lalu menatap ke arah Fasya "iya, gua suka sama dia. gua ngerasa dia cocok sama tipe ideal gua, dia baik, bisa pakai logika, dan bisa ngecerna satu persatu masalah. gua suka cewek persis kayak fasya, gua pernah berdoa semoga gua bener bener jodohnya, eh tapi ga tau deh. jodoh udah di atur sama Allah, gua tinggal nunggu aja" Ryan berkata seperti tidak merasa bersalah telah membuat pipi fasya merona. "dih merah, sini gua cium deh", "IH GENIT LO, GAUSAH SYA. SOK BANGET NIH COWOK" ucap Zia teriak, "santai dong" Ryan tersenyum, lalu ia kembali memutar lalu yang kena adalah putra. "ga usah basa basi, gua milih truth", "gimana cara lo dapetin perhatian dari orang yang Lo suka?" kata Tama sambil melirik ke arah cian, berharap cian tau jika putra menyukai gadis itu. "yah yang harus diutamakan untuk ngambil perhatiannya itu pastinya jadi diri sendiri, kedua gua bakal nunjukin sisi sisi diri gua yang bisa ngebuat dia percaya sama gua, ketiga gua harus ngelakuin perhatian perhatian kecil yang bisa buat hati dia luluh, dan yang terakhir ini juga penting, treat her like a queen." ucap putra dengan senyum di bibirnya yang semakin lama semakin mengembang. cowok cowoknya bertepuk tangan, Ryan mengarahkan telunjuknya kepada putra "INI NIH COWOK YANG PANTES DI BANGGAIN, COWOK TERPEKA SEDUNIA, COWON TERKEREN DI DUNIA, CIAN PASTI BANGGA DEH SAMA LO PUT, AHAHA-" putra memukul kepala Ryan dari belakang karena ada revand disampingnya, jadi terhalang sedikit. "anjing yan, lo jangan sebut namanya cok" putra berbisik dari belakang revand, "ya maap, namanya juga reflek. hehe" cengir Ryan, putra kembali ke posisi semula. "bentar, tadi Lo bilang apa?" ucap cian menatap Ryan, "emang gua bilang apa tadi? salah dengar kali Lo. wkwk" Ryan membalas dengan kekehan, kini cian menatap ke arah putra "lo suka sama gue? atau gimana?" cian bertanya kepada putra, "nanti kita bahas di chat aja ya, lanjutin dulu nih permainan" mendengar itu, cian kembali menatap layar handphone nya. "bisa mati gua gara gara ni ryan kampret" batin putra, Ryan lalu memutar pulpen dengan berbagai arah. dan sekarang yang kena adalah Fasya. "truth aja deh" Fasya langsung ke titik. "pernah ga Lo naksir sama pacar or gebetan sahabat Lo sendiri? siapa?" Ryan mengajukan pertanyaan, "ga pernah dan ga ada" balas Fasya, Ryan kembali memutar pulpen dan yang kena adalah Tama. "pilih dare aja tam, biar pasangan sama cewek lo tuh" revand mengompori, "bacot ah, yaudah gua pilih dare". "kirim pesan ke satu kontak acak di hp lo, marahin dia gara gara telat jemput" tantang azka. "oke" Tama membuka layar hp nya dan mencari satu kontak acak. setelah menemukannya, Tama segera menuntaskan tantangannya.
yang kena selanjutnya adalah Aira. Aira memilih truth untuk jaga jaga agar tidak ada perintah aneh dari pemain yang lain. "jujur, apa tipe ideal cowok yang Lo suka?" tanya cian untuk pilihan Aira, Aira memikir sejenak dan mulai menjawab. "tipe gua itu tinggi, suka sama anak kecil, tsundere, ya tau lah ya, penyuka hewan, anaknya gemess. itu doang sih". sekarang hanya tersisa revand yang belum sama sekali kena, sekarang ia dipilih oleh pemain lain untuk memilih truth or dare, dan revand memilih truth. teman cowoknya yang lain berdiskusi untuk pertanyaan yang akan di ajukan oleh revand, setelah itu Azka membuka pembicaraan kembali. "Lo pernah atau lagi diam diam suka sama salah satu anak yang ada di lingkaran ini?" ucap Azka, cukup menjebak untuk revand yang sulit untuk mengatakan langsung pada yang lain, apalagi yang cewek ceweknya. revand memutuskan untuk menghadap kebelakang dan diikuti oleh teman temannya, "siapa rev?" Ryan bertanya pada revand yang sedang ragu untuk menjawabnya "alah, ini mah gua tau siapa, Aira kan?" Tama memelankan suaranya agar yang lain tidak mendengar nya "tau dari mana lo tam?" bingung revand karena ia tidak pernah sama sekali untuk memperlihatkan rasa sukanya pada aira atau pun memberitahu ke yang lain bahwa aira lah gadis yang ia sukai. "udah keliatan dari gerak gerik lo ke dia" ucap putra yang melanjutkan perkataannya Tama. "WOIII, LAMA NIH ANJIR" zia teriak kepada 5 cowok itu. 5 cowok itu kemudian kembali berbalik dan duduk dengan posisi semula, "mana nih jawabannya??" tanya Aira penasaran. "nanti deh, ini rahasia cowok cowok dulu, "hadeh anjir, main rahasia rahasiaan" cian mulai membuka suara. "ya nanti lah, lo pada bakal tau sendiri nanti" ucap Tama.