—10

—10

VA.

Ara berjalan keluar dari rumahnya, ia mengotak-ngatik ponselnya yang sedang lemot jaringannya, terburu-buru karena hari sudah mulai sore, sedangkan ia harus sudah sampai pukul 16.27, membuka aplikasi ojek online dan memesannya hingga sampai ke tujuan.

Ara mengehela napas, masalahnya sudah 10 menit lebih ojek itu tak kunjung datang juga, dirinya yang lelah berdiri akhirnya memutuskan untuk pergi ke warung sebentar, sekadar untuk membeli minuman sembari duduk-duduk. Sampai akhirnya Nay menge-chat dirinya. Menanyakan kabar sudah sampai di mana.

Nay salah, padahal dirinya juga belum jalan, 2km pun tidak ada, akhirnya Nay memarahi dirinya, karena Nay sudah mau sampai, sedangkan Ara masih di dekat rumahnya

20 menit kemudian, ojek itu datang, menjemput Ara yang sedang bersandar di tembok tetangga. "Mas nya kalo jemput jangan lama-lama ya, saya diomelin temen saya, nih." omel Ara sembari memakai helm yang disodorkan oleh abang ojeknya

"Ya maap mbak, lagian tadi saya ngopi dulu di rumah" ucapnya dengan logat Jawa

Motor itu mulai jalan menuju cafe di jalan Sumatera. Itu sebenarnya Nay yang menentukan cafenya, karna Ara tidak tau cafe-cafe aesthetic di Surabaya, mainnya hanya ke taman saja, bukan ke cafe sekadar untuk mengopi dan membeli camilan.

Setengah jam perjalanan, Ara akhirnya sampai di tujuan, cafe yang dimaksud oleh Nay, ia terus mencari-cari keberadaan Nay yang sudah sampai daritadi.

Di arah belakang, seseorang beteriak memanggil namanya, "ARAA!!"

Ara yang mendengar itu langsung menoleh ke arah sumber suara itu. Yang dia tengok adalah Nay, yang dicari-cari nya sedaritadi

"Kemana aja sih lo? Gua tungguin dibelakang jugaa" Nay mengerucutkan bibirnya, menhentak-hentakan kakinya

Ara mengusap-ngusap punggung Nay yang sedang marah, "iya maaf Nay, lagian kan gue juga gak tau ada pintu belakang, kalo lo ngasih tau gue juga bakalan lewat pintu belakang" ucap Ara berusaha menenangkan Nay

"Iyaudah, yukk masukkk!" Nay menarik tangan Ara agar cepat-cepat masuk ke dalam

Mereka berdua memilih tempat duduk di dekat jendela, menurutnya itu adalah tempat paling aesthetic. Ya walaupun sebelumnya mereka berdua sempat ribut untuk memilih tempat duduk, semuanya benar-benar lucu, bagus, cantik. Akan menjadi kegalauan mereka berdua saat ini jika terus-terusan saling memihak.

Ara membuka laptop miliknya, mengerjakan tugas yang masih tersisa dari kemarin lusa. Entah kenapa dirinya akhir-akhir ini malas untuk mengerjakan tugas

Tapi tidak dengan Nay, ia malah asyik makan, French fries, sate, dan sepotong roti panggang. Biarkanlah anak itu sibuk makan, lagipula dirinya melihat akhir-akhir ini Nay seperti kurang makan

Oh maaf, tidak bermaksud seperti itu, tapi Nay selalu bercerita kepadanya, dirinya tidak nafsu untuk makan, selalu overthinking, bahkan stress.

"Aku cape, terus dipukulin sama bunda di rumah, difitnah ngambil uang adek, ditendang. Cape, Raa... bisa gak ya aku left dari dunia ini? Aku pengen ke surga aja..."

Report Page