TEMBAKAN SATU.

TEMBAKAN SATU.

New.


Tawan bolak-balik menguap saking bosannya. Kaki kanannya dinaikkan ke atas kaki kirinya sendiri dengan tidak sopan, seolah-olah ia sedang menonton opera sabun membosankan, padahal dirinya sedang berada di sebuah auditorium besar berisikan banyak sekali orang yang memakai pakaian ber-merk mahal.


"Ayolah, tunjukkan wibawamu sebagai CEO kelas atas!" Off yang berada disampingnya memukul lengan Tawan dengan gulungan kertas yang berisi rincian acara dari salah satu peragaan busana paling bergengsi sepanjang tahun, Victoria Secret Fashion Show. Off adalah sepupu Tawan, keluarga mereka sama-sama donatur juga. 


Tawan mendelik kesal lalu mengambil kertas tersebut, ia membaca tulisan miring-miring disana:


1. Pink segment

2. Paris segment 

3. Playfull segment

4. Hot segment

5. Secret segment


Begitu isinya setelah Tawan membacanya, Tawan malah menguap bosan. Daftar segment-nya kurang lebih sudah Tawan hafal diluar kepala, tidak ada yang menarik sama sekali.


Pink segment akan berisi angels yang masih remaja. Paris segment sesuai dengan kota ini, pasti dibuat serba glamour dan penuh berlian. Playfull segment kurang lebih akan mirip dengan Pink segment. Busana yang akan dipakai lucu-lucu dan berwarna cerah. Sayap yang digunakan juga tidak begitu besar. Hot segment khusus untuk deretan angel senior. Sayapnya pasti besar dan busananya juga lebih berani seperti lingerie. Lalu yang terakhir, Tawan belum bisa menebak. Tidak ada gambaran apapun dalam kepala Tawan tentang Secret segment itu. Ah, lagian Tawan juga tidak peduli.


Setiap tahun, peragaan busana ini akan di adakan di tempat yang berbeda. Tahun ini di Paris, semua orang sangat bersemangat dengan acara tahun ini karena katanya akan ada sesuatu yang spesial. Oh, tapi sekali lagi Tawan tidak tertarik sama sekali. Tawan sudah menghabiskan sepanjang hidupnya disuguhi gadis gadis seperti itu, ia sudah sangat bosan. 


"Memangnya tidak bosan apa?" Ucap tay dengan wajah mengantuk. 


"Bosan juga," Off memang berkata seperti itu, tapi ia masih menjaga wibawanya agar tidak turun. Mau di kemanakan wajahnya kalau sampai ia ketahuan sedang bermalas malasan seperti sekarang ini?


"Kita pulang saja yuk?"


Off menoleh, ia menggertakan giginya, rasanya ia ingin mencekik Tawan sekarang juga. Ayolah, Tawan itu pria berumur 21 tahun! Tapi kenapa kelakuannya seperti anak kecil berumur empat tahun? Tawan adalah orang paling seenakanya yang pernah Off kenal. "Jangan gila, Tawan. Ini acara tahunan orang tuamu. Kau mau dipancung oleh mereka?"


Ya, orang tua Tawan memang mewajibkan mereka untuk datang setiap tahunnya di acara ini. Well, sebenarnya di semua acara karena Tawan adalah calon pewaris tunggal dari perusahaan mereka.


"Duduk diam disini dan tunggulah selama 4 jam. Setelah itu kita pulang!" Bentak Off membuat Tawan mendengus kesal.

                ***

Sinar sinar lampu menyinari catwalk. Musik juga sudah dimulai. Bintang tamunya cukup banyak malam ini. Ada Ellie Goulding, Taylor Swift, Justin Bieber, The Weekend dan Akon. Segment pertama sudah dimulai. Ada beberapa aktor baru tahun ini seperti Kendal Jenner, Gigi Hadid dan Bella Hadid. Mmm, masih sama membosankan-nya untuk Tawan. Dia sudah bertemu dengan ketiga gadis itu saat menghadiri peragaan busana yang lain.


Tetapi saat memasuki segment kedua, tiba tiba sorakan penonton mendadak sangat heboh.

Ada seorang lelaki berjalan di atas catwalk dengan lantai berwarna emas sebagai pembuka. Ia menggunakan sayap berwarna putih dan pakaian yang mengikuti tema segment ini. "Itu... siapa?" Tawan bertanya kepada Off.

Tak bisa di pungkiri, Tawan terkejut. Victoria Secret adalah brand untuk wanita. Selalu wanita wanita seksi yang digunakan untuk mempromosikan brand ini karena memang produk dari brand ini dikhususkan untuk wanita. Tetapi mengapa sekarang tiba tiba ada lelaki?


"Aku tidak tahu? Tapi kurasa itu adalah kejutan yang dibicarakan semua orang? Karena kalau aku tak salah ingat, ibumu berkata akan membuat rancangan baru untuk brand ini. Mungkin itu pakaian pria?" Ucap Off sambil mengingat perkataan bibi nya.


Sepanjang lelaki itu berjalan, mata Tawan terus mengikutinya dengan saksama. Sayap putihnya itu bergerak gerak seiring dengan langkahnya berjalan. Dan begitu sampai di depan, ia menaruh kedua lengannya di pinggul sambil memberikan senyum miring lalu mengedipkan mata kirinya.


Wow!


Tawan tidak pernah tau ada model se menarik ini dalam sejarah hidupnya. Cara berjalannya begitu anggun seperti sedang melayang di udara. Tapi tidak mengurangi kesan seksi khas Victoria Secret.


Lelaki itu menggunakan sayap yang besar. Berarti dia angel? Sejak kapan ada angel laki-laki di acara ini?


Oh, angel adalah sebutan untuk model Victoria Secret yang benar-benar sudah di kontrak untuk beberapa tahun mempromosikan brand itu. Tetapi tidak mudah untuk menjadi angel. Berhasil masuk ke Victoria Secret saja sudah sangat sulit, apalagi untuk menjadi angel, kesulitannya akan lebih gila lagi. Biasanya hanya model Victoria Secret senior yang menjadi angel. Saking fokus nya Tawan memperhatikan sosok tersebut, tahu-tahu saja segment paris sudah selesai.


"Sebenarnya siapa laki-laki tadi?"


"Kenapa kau penasaran sekali?" Off menatap Tawan dengan pandangan curiga.


"Hanya penasaran karena selama ini kan hanya ada model perempuan." Tawan mengangkat bahunya tidak peduli.


Segment berganti lagi. Sekarang adalah hot segment, dan seperti dugaan Tawan yang keluar adalah angel senior semua. Ini adalah segment yang paling membuat Tawan ingin tidur rasanya, Setiap tahun ya paling itu-itu saja isinya. Kalaupun ada jebolan baru, itu pasti model dari pink segment yang berhasil beranjak naik ke sini. Memang busana nya paling keren, tapi ya... yasudah begitu saja.


"Jangan tidur! Kalau sampai ada wajahmu terpampang di media saat sedang tertidur nanti aku yang kena!" Off menampar pelan pipi sepupunya itu yang sudah terkantuk-kantuk.


Tawan hendak mengoceh kepada Off karena waktu tidurnya diganggu, tapi matanya kembali menangkap model laki-laki yang tadi. Kali ini ia menggunakan blazer berwarna merah marun dengan celana senada. Di balik blazer itu, ia tidak menggunakan apa-apa lagi membuat dada dan perut putihnya terlihat berkilau. Dalam hati, Tawan jadi penasaran bagaimana rasanya jika ia menarikan jemarinya diatas kulit seputih susu itu. Rambutnya juga sudah berubah tataan. Kalau tadi rambutnya turun menggunakan topi, sekarang rambutnya dinaikkan keatas, sehingga dahinya dengan tertampil sempurna. Jangan lupakan sayap yang ada di balik punggungnya.


Mata Tawan terhipnotis lagi kepadanya. Dadanya berdentum pelan, menghantarkan rasa hangat yang membara. Siapa sih orang itu? Tawan sampai tak habis pikir bagaimana bisa laki-laki tampak semenarik ini?


Cara berjalannya yang sangat percaya diri dengan hentakan berirama di setiap langkahnya seperti sedang melayang di udara. Kalau Tawan tidak melihat kakinya yang menetap diatas lantai, pasti Tawan sudah mengira kalau model itu terbang.


Sama halnya dengan angel wanita yang lain, mereka diharuskan tersenyum dan berinteraksi dengan penonton. Lelaki ini juga melakukan hal serupa, tapi mengapa Tawan merasakannya berbeda ya? Bagi Tawan, ketimbang playfull dan cherfull, ini lebih ke arah... seksi dan menggoda? Di setiap senyuman yang ia berikan, lenggokan dari setiap langkah itu, semua membuat Tawan menahan nafasnya sendiri tanpa ia sadari.


"Kau memperhatikannya lagi." Kini Off menyeringai menyebalkan melihat Tay yang masih terpaku.


"Harusnya kau senang karena aku tidak tidur sekarang."


Kedua alis Off terangkat dengan tatapan sangsi. Memang benar sih ada bagusnya, tapi entah mengapa firasat Off mengatakan sesuatu akan terjadi. Bukan tanpa sebab sepupunya itu menaruh perhatian begitu saja kepada acara yang dibencinya. Selama Off mengenal Tawan, sudah ratusan peragaan busana yang mereka berdua hadiri dan tidak ada satu pun yang pernah Tawan perhatikan.

                ***

Sampai dengan segment terakhir, Tawan masih terus dibuat terpukau. Lelaki itu masuk kembali menjadi opening menggunakan coat berbulu putih dengan celana jeans hitam, masih sama tidak mengenakan dalaman.


Dan lagi, ia tampil dua kali. Yang terakhir menjadi penutup. Coat putih berbulunya dilepas, sehingga sosok itu berjalan dengan telanjang dada menggunakan sayap putih yang sangat besar dipunggungnya. Celana panjangnya dipakai sedikit kebawah, menunjukkan boxer pendek di dalamnya yang berwarna hitam dengan tulisan 'It's a secret'. Oh, jadi itu produk barunya.


Ia berjalan sembari menari-nari kecil mengikuti lagu berjudul 'Angel' yang dinyanyikan oleh Akon. Waktu seperti berhenti berdetik seiring dengan sapuan yang dibawakan olehnya. Begitu sampai di bagian paling depan ia memberikan flying kiss yang diikuti senyuman manis. Lampu panggung berwarna biru bercampur putih. Lantai yang semula berwarna keemasan, sekarang berubah menjadi perak yang sangat indah bagai ditaburi ribuan berlian.


Peragaan busana berakhir. Seluruh model masuk keatas panggung sambil melambaikan tangan. Begitu juga dengan si model lelaki, dan tepat saat ia hendak masuk ke balik panggung, tatapan matanya bertemu dengan Tawan.


Butuh satu segment untuk membuat Tawan tertarik pada sosok tersebut.


Dua segment untuk menyadari bahwa Tawan benar-benar tertarik.


Tiga segment untuk membuat Tawan jatuh kedalam pesona si malaikat. Tawan tidak pernah tahu, ia bisa terjatuh dalam waktu tiga detik saja kepada seorang laki-laki.


Hanya satu yang Tawan butuhkan saat ini, kenapa ia bisa sampai terpikat dengan sosok tersebut?

                ***

"Hai, angel."


Begitu acara selesai, Tawan langsung pergi ke belakang panggung dan ia menemukan sosok yang sedari tadi ia cari. Para model-model lainnya berseliweran, beberapa menyapa Tawan yang ia balas dengan senyuman miring. Tawan tidak menghiraukan pandangan tertarik kepadanya. Kapan lagi seorang Tawan Vihokratana yang dikenal dingin mau pergi ke backstage? Ada gerangan apakah yang mendoronf si CEO tampan ini?


"Hai juga...?" Sosok itu menggantungkan kalimatnya. Sekarang ia sudah memakai bathrobe berwarna marun bertuliskan 'Victoria Secret's Angel' di bagian belakangnya.


"Tawan, atau kau boleh memanggilku Tay." Ia mengambil tangan si malaikat lalu mengecup punggung tangannya.


Selama beberapa detik, si empunya tangan terdiam, ia menatap Tawan untuk sesaat baru setelah itu ia menjawab dengan senyuman yang sangat manis, "Apa yang kau inginkan, Tawan?"


Tanpa pikir panjang, Tawan langsung mengutarakan keinginannya, "Habiskan malam ini bersamaku."

Report Page