#01

#01

Milano

“Pagi Bunda!”

Sachio baru saja tiba di rumah Sephera, sesuai dengan jam yang sudah mereka tentukan kemarin malam.

“Eh, pagi Chio. Mau jalan hari ini sama Hera ya? Anaknya lagi dandan tuh keliatannya,” ucap Bunda nya Sephera yang tadinya sedang memasak, menghampiri Sachio yang berdiri di pintu rumahnya.

“Hehe, iya Nda. Chio izin bawa Hera seharian ya?”

Bunda tersenyum, lalu mengangguk, “iya, hati-hati dijalan ya Chio. Jagain anak bontot Bunda itu.”

“Siap, Ibunda Ratu! Sachio akan menjaga pangeran Hera dengan sepenuh hati!” ujar Sachio dengan pose hormat, Bunda pun terkekeh melihat tingkah pacar anaknya itu.

“Bun– Eh, Bibub sudah sampai? Kok enggak langsung ke kamarku?”

Sachio dan Bunda menoleh kearah Sephera yang muncul dari arah tangga. Sejenak, Sachio terdiam, karena melihat pacarnya itu yang sangat amat indah— walaupun setiap hari juga sama, namun entah kenapa hari ini berkali-kali lipat indah nya.

“Chio baru aja sampai, dek. Barusan minta izin Bunda buat ngajak kamu keluar,” ujar sang Bunda.

Sephera melirik Sachio, kenapa pacarnya itu diam saja?

“Bub?” panggil Sephera.

Sachio tersadar dari keterdiamannya, “sudah siap, sayang?” tanya nya.

Sephera mengangguk, lalu menghampiri tempat Sachio dan Bunda nya berada, menyalim tangan sang Bunda, dan Sachio mengikutinya.

“Bunda, kami pamit dulu ya!”


•••


“Tadi kenapa diem aja, Bub?” tanya Sephera saat mereka sudah berada didalam mobil.

Sachio terkekeh, malu sendiri akan tingkahnya tadi.

“You're so beautiful today, prince. Bukannya biasanya enggak, tapi hari ini entah kenapa lebih lebih gitu, sampai bengong aku nya,” ujar Sachio.

Sekarang Sephera yang diam, salah tingkah dengan ucapan manis pacarnya itu.

Sachio mengusak pelan rambut Sephera, “berangkat sekarang?” tanya nya. Sephera hanya bisa mengangguk dengan telinga merahnya.


Report Page