#1

#1

sir, sinner.

Untuk kamu, aku tidak pernah berpikir bahwa ini akan menyakitkan. Aku kira, semuanya hanya mainan. Aku minta maaf akan itu. Bukankah itu menyakitkan? Aku tau. Tidak ada yang bisa aku lakukan untuk membayar rasa sakit mu yang tertumpuk dan terukir itu. Aku tidak akan berusaha untuk kembali kepadamu, itu caranya kan? Aku manipulatif ya? Maaf. Semua yang aku lakukan bukan dibawah kendaliku. Terkadang, aku berpikir bahwa semua yang aku lakukan, tidak aku lakukan dengan pikiran yang matang. Semua kata-kata ini tentu tidak akan berarti bagimu, dan tidak akan ada habisnya, bahkan tidak akan ada maknanya. Aku selalu heran, kenapa kamu masih ingin membaca semuanya? Semuanya tertulis secara acak, aku hanya menulis apa yang ada di pikiranku. Bukankah itu tidak masuk akal? Aku yakin kamu akan tertawa ketika membaca ceritaku yang lucu ini. Pikiranku berjalan seperti sungai, mengalir terlalu cepat, tidak ada hentinya hingga siklus airnya berhenti, dan semuanya berjalan dengan beraturan, namun tidak teratur. Bukankah itu membuatmu bingung? Ini tampak seperti lelucon kan? ya, begitulah.

Report Page