1.

1.

Veeنا. ᴄᴛʀ¹

Kalau pantai saja sudah indah, bagaimana indahnya senja dengan pantai?

Pantai.

Bekasi memang selalu panas, bahkan hujan saja pun masih tetap panas. Bahkan sering disebut planet Bekasi.

Siang ini, aku memutuskan untuk berlibur ke pantai. Iya sendiri, sama siapa lagi memang? Bergaul saja tidak bisa, berharap aku memiliki banyak teman di berbagai penjuru? Hahaha mustahil.



Menikmati hari libur dengan berpergian sendiri, itu adalah cara menikmati hidup tanpa berpacaran dan patah hati.

Bukannya pick me girl atau bagaimana, bergaul saja tidak bisa, bagaimana jika aku pdkt-an sama seseorang. Mungkin akan terlihat freak.


"Kenapa dia?" Monolog ku.

Jujur saja, aku paling tidak suka ikut campur urusan orang lain, namun ketika melihat dia- melihat laki-laki itu, rasanya ingin aku tanyakan kenapa dia.

"Hey, boleh aku duduk di samping sini?" Tanyaku pelan dengan menatap matanya dengan ragu.

Aku belum pernah sedekat ini dengan laki-laki manapun, mungkin ini pertama kalinya aku sok akrab dengan orang lain.

"Iya silahkan" jawabnya dengan sedikit senyuman tipisnya.

"Maaf kalau lancang, boleh aku nanya?" Tanyaku lagi.

"Ah.. boleh"

"Apa ada masalah dengan-

Sebentar, siapa nama kamu?"

"Ahahaha, nama gua Abim. Lu sendiri?"

"Anya"

"Cantik"

"Balik ke tadi aja deh- Kamu lagi ada masalah ya Bim?"

"Banyak masalah gua, kenapa? Mau minta?" Kekehan kecil terdengar dari bibir tipisnya.

"Mau minta nomor telepon nya aja, bisa?" Candaku ketika melihat orang ini sepertinya asik.

"Engga minta gua nya aja?"

"Hahaha apaansi"

"Mana sini handphone lu"

Aku mengeluarkan handphone ku dari kantong celana ku, menghidupkan benda pipih itu lalu aku kasih ke si tampan itu.

"Suka K-Pop?" Tanyanya tiba-tiba.

"Hah?- Iya suka"

"Lu juga Bim?" Jawab ku lagi.

"Gua sukanya pantai"

"Sendiri kesininya?"

Sambil memberi kembali handphone ku kepada ku, dia menjawab "Iya sendiri, lu juga?"

"Iya"

Akhirnya pembicaraan ini berhenti di aku. Dan pertemuan ini masih berjalan sampai langit menampakkan langit indahnya.

"Balik Anya, udah sore" suruhnya tiba-tiba.

"Sebentar Bim, langitnya indah banget soalnya"

"Suka sunset ya?"

Aku menolehkan kepala ku terhadap laki-laki itu, tersenyum sedikit dan memberi angguka sekilas. Lalu "Dulu gua ga suka sama senja, karena ga ada yang spesial. Tapi gua lama-lama suka, karena indah banget Bim."

"Iya indah, tapi pemandangan depan gua lebih indah"

Sebentar aku melihat pandangan ke depan, lalu aku menengok kembali ke belakang dan... Aku ada tepat didepannya.

"Ngalangin ya Bim? Sorry ya"

"Gapapa, gua gasuka senja Anya. Tutupin aja"

"Kenapa gasuka?" Tanyaku dengan pemasaran.

"Karena sakit kalau dilihat, gua lebih suka pantai aja"

"Padahal pantai kalau sore begini yang bikin semua orang suka"

"Ga semua, gua aja gasuka"

"Iya deh"

"Gua mau balik Anya. Lu, gua tinggal gapapa?"

"Iya gapapa, makasih ya udah nemenin di pantai" Senyum lebar ku, aku perlihatkan kepada dia. Untuk pertama kalinya.

"Iya, duluan dulu. Kalau mau chat, chat aja"

Aku hanya menganggukkan kepala ku, tersenyum teduh ketika melihat bahu lebar dan tegap miliknya. Kaki jenjangnya yang indah, rahang tegasnya yang bagus, parasnya yang ganteeeeeng banget. "Iya, gue suka sama dia"












Report Page