08.

08.

sambatsambitlah

“Lo tau Darren Sagara ga sih?” Hanan melirik kearah segerombolan perempuan yang duduk dimeja sebelahnya itu. Hanan tidak peduli dengan percakapan mereka, namun mereka sangat berisik sekarang sehingga Hanan tidak bisa tertidur.

“Dia ganteng banget ya walaupun umurnya 29 tahun.” Ucap mereka heboh disusul teriakan teriakan kecil dari mereka.

Hanan mengubah posisinya menjadi tertidur dengan bantalan tangannya namun kali ini ia menghadap kearah jendela luar. Pagi ini cuaca sedang hujan, berbeda dengan hari kemarin.

“Dia abis kencan sama Wilo. Walaupun agak sakit hati tapi gapapa sih Wilo cantik.” Ucap salah satu dari mereka. Hanan menutup kupingnya dan mecoba memejamkan matanya lagi.

Semalam suntuk ia membantu papanya membungkus kue untuk dagangan hari ini, Hanan baru tidur 2 jam semalam.

“Siapa sih?” Tanya yang baru saja datang dan meletakan tasnya di kursi miliknya.

“Darren Sagara loh, yang ganteng banget itu.”

“Ohh Saga.”

“Tapi lo tau ga ternyata nama dia bukan sekedar Darren Sagara.” Entah mengapa percakapan ini sedikit menarik untuk Hanan. Hanan membuka matanya dan sedikit menggeser kepalanya agar dapat mendengar kelanjutan dari percakapan ini.

“Bokap gue temen SMA nya. Cuman sedikit orang yang tau kalo nama dia itu Darren Sagara Ivander.”

Hanan menaikan satu alisnya. Ia mengambil ponselnya tanpa mengubah posisinya yang masih meletakan kepala di mejanya. Ia mengetik nama Darren Sagara dimesin pencarian pintar diponselnya.

“Lo sadar ga sih, mukanya Hanan kaya agak agak mirip Saga?” Bisik para perempuan itu namun masih terdengar oleh Hanan.

“Nama lengkapnya Hanan juga ada Ivandernya ga sih?”

“Darrendra Hanan Saviour Ivander.”

Hanan membulatkan matanya setelah melihat foto-foto dari sosok Darren Sagara yang dibicarakan oleh teman-temannya itu. Ia membuka kamera diponsel canggihnya itu lalu menatap wajahnya lalu menutupnya dan kembali melihat foto seorang Darren Sagara itu lagi.

Hanan mengangkat kepalanya secara tiba-tiba membuat segerombolan itu terkejut karena mereka sebelumya sedang mengamati Hanan.

“Darrendra?” Gumam Hanan sambil membuat kemungkinan kemungkinan yang mungkin menurutnya tidak masuk akal.

“Darren, Kalandra?” Gumamnya asal. Lalu sedetik kemudian ia tertawa geli.

“Kayanya engga mungkin deh ada hubungannya sama Hanan. Hanan kan miskin.” Bisik segerombol perempuan itu sepelan mungkin hingga Hanan tidak bisa mendengarnya.

“Jaga mulut lo.” Ucap seseorang yang baru saja datang dan menggebrak pelan meja mereka. Lalu berlalu begitu saja dan berjalan menuju mejanya.

“Mikirin apa sih lo.” Ucapnya membuyarkan lamunan Hanan yang masih memikirkan kemungkinan kemungkinan aneh.

Alexander Ricky Jester. Putra pertama pasangan Ethan Jester dan Jio Clovis. Pewaris utama EJ entertainment yang tidak pernah merasa dirinya setinggi itu. Sifat rendah hatinya seperti mengalir deras dari papanya, Jio Clovis yang setia menjadi manager salah satu artis di entertainment miliknya.

“Ah, itu engga.” Ucap Hanan lalu menutup ponsel yang sedang ia pegang tadi.

Ricky hanya dapat mengangguk tanpa bertanya lebih lanjut.

“Gue ngantuk, bangunin gue kalo ada guru ya.” Ucap Hanan lalu kembali mencari posisi nyaman untuk memejamkan matanya melupakan semua imaginasi gila yang ada dikepalanya.


Report Page