02

02

Atheana Lovia

Jemari lentik seorang Kiara tengah menari di atas papan keyboard. Mengetik dan menghapus. Matanya tak luput dari depan layar laptop hitam miliknya.

Gadis itu menyempatkan diri untuk minum setelah lima belas menit terus bekerja di depan laptopnya.

Di sebuah ruangan di sekolahnya, Kiara menikmati pekerjaannya sambil menyendiri. Kiara menghembuskan napas. Tega sekali Gilang dan Haikal membeli makanan tanpa dirinya.

Tok.. tok.. tok..

Pintu ruang OSIS terbuka, memperlihatkan seorang pria paruh baya yang tidak lain adalah seorang guru. "Siang Kiara. Sendirian aja? Haikal sama Gilang ke mana?" Guru itu berdiri di depan Kiara yang masih berkutat dengan laptopnya. "Gilang sama Haikal lagi beli makan pak,"

"Ada keperluan apa ya pak?" tanya Kiara ketika sunyi menyapa. "Jadi gini, tolong sampaikan pada Ajiandra untuk kegiatan lomba-lombanya akan ada tambahan. Sesuai dengan permintaan kepala sekolah kemarin. Ajiandra lagi menyerahkan proposal kan? Mungkin nanti bakal dikasi tahu langsung oleh Bapak kepala sekolah. Kamu jangan lupa persiapkan proposal dan RAB-nya ya."

Kiara mengangguk. "Siap pak. Terimakasih atas informasinya," ucapnya sopan lalu berdiri hendak mengantar guru tersebut meninggalkan ruang OSIS. "Engga usah, kamu lanjut aja kerjaannya. Bapak mau langsung pulang," Kiara lagi-lagi hanya mengangguk sambil tersenyum. "Baik pak, hati-hati."

Setelah guru tersebut hilang dibalik pintu yang kembali ditutup, Kiara kembali duduk di tempatnya dan melanjutkan pekerjaannya. Gadis dengan rambut hitam pekat itu tersenyum simpul setelah satu pekerjaannya selesai. Masih ada banyak RAB lain yang menunggunya.

Kiara mengetik sesuatu di ponselnya. Gadis itu lalu mengklik tulisan 'panggil'.

Tutt.. tutt.. tutt..

"Halo?"

"Halo?"

"Kak Aji, kakak udah di ruang kepsek?"

"Belum."

"Kak, untuk RAB yang seterusnya ada perubahan lagi ga kak? Tetep sama kan kak?"

"..."

"Halo?"

"Kak Kiara?"

Alis Kiara mengkerut mendengar panggilan yang ditujukan padanya. 'Kak Kiara?'.

"Kak Kiara, besok-besok kalo mau nelpon hati-hati ya kak. Takutnya salah pencet kayak gini lagi. Aku ngiranya kak Kiara kangen sama aku loh. Kalo—"

Kiara buru-buru mengklik ikon berwarna merah pada ponselnya. Apa-apaan itu tadi!??


Report Page