011.

011.

@myaasken.
OPERA 🎭

Kembali menyesuaikan kondisi kamar barunya, Osamu mendorong Atsumu dari atas kasur miliknya; sejujurnya keduanya berakhir pada satu kasur karena ide gila Atsumu untuk menonton film horror karya Jepang, katanya ini sebuah tradisi wajib padahal hanya omong kosong di internet.

Bahkan sang Ibunda mengeluh—mengetuk pintu kamar Osamu berkali-kali, dengan alasan teriakan keduanya hampir membuat sang Ayah meregang nyawa karena tersedak kopi.

“Anjing SAKIT SAMU.”

Yang dipanggil menaikkan bahunya, “Serah gue dong, lagian lo dibangunin kebo banget.” Tidak terima dihina, membuat langkah kecil Atsumu untuk mendaratkan pukulan telak pada dahi adik kembarnya. “Jangan sok lupa, yang sering bangunin lo di Jerman itu gue ya.”

“Lagian lo pasti bangun pagi karena gabisa tidur nyenyak, soalnya lingkungan baru.”

“Gitu deh.”

Menyembunyikan pucuk surai abu kedalam selimut, Osamu berusaha kembali ke alam bawah sadarnya sebelum dirinya kembali disadarkan sang kakak. “Jangan tidur lagi weh, bentar lagi Bunda pasti bangunin kita buat Sekolah.”

“HAAH?! Padahal kita baru sampe semalem udah disuruh ke Sekolah, Bunda sama Ayah keturunan kompeni apa gimana sih.”

“Gue juga gatau, tapi gue denger-denger masih satu sekolah ama Kenmeng sih. Jadi biar kita gampang bersosialisasi.”

Osamu mengangguk, menyandarkan kepalanya pada bahu sang kakak untuk ditepuk. “Gue ada ide, gimana biar seru kita main kaya waktu di Jerman, Sam?”

“Maksud lo itu?”

“Iya. Udah lama kan kita ngga bertukar peran.”


Report Page