01

Pagi yang cerah untuk hari ini, Ellzie berjalan menghampiri ibu dan saudara bungsunya itu untuk berpamitan. "Bu Ellz mau sekolah dulu, ya?" tanya Ellzie.

"Iya, sekolah yang bener supaya dapat nilai bagus. Jangan sungkan juga buat kenalan sama orang, biar cepat dapat teman." ucap Dewi memberi nasihat ke anaknya.

"Iya, bu"

"Kak Ellz, nanti belikan Sky jajan, ya?" sahut Sky dengan boneka kelinci yang berada di tangannya.

"Siap bos kecil!" ucap Ellzie dengan semangat. Kemudian dia bersalaman dengan ibu dan adiknya lalu beranjak keluar rumah menghampiri Kenzie yang sudah menunggunya sedari tadi di halaman rumah.

Kenzie menatapnya jengah, "nggak kurang lama lo?" tanya nya yang tidak mendapat jawaban dari Ellzie. Dia menaiki motor dan Kenzie melajukan motornya menuju sekolah setelah berminggu-minggu mereka libur.

Saat disekolah Ellzie dan Kenzie berpisah untuk mencari kelas baru mereka masing-masing. Ellzie menaiki tangga dan berjalan ke kelas 12 IPA 3. Dia berhenti di depan pintu dan melihat nama-nama siswa yang ada di kelas itu. Karena setiap naik kelas, semua murid akan diganti dan di acak perkelasnya.

"Lingga Maheswara, Livia Cellyn, Narezza Mannaf Devandra, Pa-" mulutnya berhenti menyebutkan nama-nama tadi dan dahinya seketika mengerut saat melihat nama yang tidak asing baginya. Tapi dia tidak begitu memedulikan itu, dia sangat fokus mencari nama sahabatnya. Sudah dia baca satu-persatu tapi tetap tidak ada, ternyata dia berpisah kelas dengan sahabatnya.

Akhirnya Ellzie beranjak memasuki kelas dan mencari tempat duduk. Disana belum banyak murid yang datang, jadi dia memilih untuk pergi keluar dan mencari kelas sahabatnya.

Saat berjalan mencari kelasnya, seorang osis menabraknya dari belakang. "Eh sorry banget, gue lagi buru-buru, nih. Permisi, ya?" ucap nya tergesa-gesa. Ellzie hanya mengangguk sambil melihat kepergian orang itu dengan tampang sedikit bingung, wajahnya terlihat sangat tidak asing.

"Loh? Itu...?"