01

01

Dika

Keana adalah anak tunggal dari keluarga bercukupan dan saat ini, kedua orang tuanya memutuskan untuk membeli rumah. Raut wajah keana terlihat sangat senang apalagi saat mereka sedang berada disana, walaupun rumahnya tidak mewah seperti cerita di dalam dongeng tetapi, keana sangat menyukainya.

Rumah yang dibeli kedua orang tuanya ternyata sudah satu tahun dikosongkan oleh pemilik sebelumnya. Dan di jual di sosial media, kedua orang tuanya tertarik dengan rumah ini pada pandangan pertama, karena memiliki kesan yang klasik.

Lokasinya tidak terlalu jauh dari perkotaan, hal tersebut yang membuat kedua orang tuanya tergiur ingin segera membelinya.Dan setelah berpindah rumah mereka segera menyusun barang-barang dari rumah sebelumnya kerumah yang baru.

“ Keana apakah kau sangat menyukai rumah ini? ” ucap ibunya sambil merapikan bingkai foto.

“Aku menyukainya bu sangat-sangat suka“ jawab Keana kepada ibunya dengan senyum indahnya.

“ Baguslah jika begitu, ayah dan ibu jadi tidak khawatir meninggalkan mu sendiri dirumah “ jelas ibunya kepada keana.

“Iya bu “ keana memang sudah tau kedua orang tuanya akan pergi keluar kota, seperti biasanya.

Walaupun keana sudah terbiasa ditinggal oleh kedua orang tuanya, namun jika dirumah yang baru ditempati, apalagi sudah satu tahun dikosongkan yang membuat keana berpikiran negatif, tapi Keana harus terbiasa dengan keadaan saat ini orang tuanya juga harus bekerja dan menghasilkan uang untuknya.

-

Pada dini hari, ibunya membanguninya sangat awal hari ini. Dengan kedua matanya yang masih berat untuk dibuka Keana berusaha bangun dari tidurnya.

“ Keana maafkan ibu, ternyata kepergian kami dijadwalkan lebih cepat “

“ tidak apa-apa bu, keana bisa jaga diri sendiri sekarang keana bukan anak yang masih menangis ketika ditinggalkan oleh kedua orang tuanya ” jawab keana dengan menaikan kedua ujung bibirnya ke atas, tetapi tidak dengan matanya yang terlihat ingin menurunkan tangisnya.

“ Baiklah ibuk akan pergi, jaga dirimu jika terjadi sesuatu telepon ibu atau ayah “ Pesan ibunya kepada keana sebelum meninggalkan ruang tidurnya.

Keana hanya memandang punggung ibunya yang mulai menghilang dari penglihatannya, hari ini ia harus bisa menyesuaikan diri di rumah barunya. Setelah kepergian ibunya keana memilih untuk melanjutkan tidurnya yang terjeda oleh ibunya.

Tap... Tap.. Tap...

Belum sempat Keana terbaring untuk memulai tidurnya, terdengar suara orang yang berjalan dari arah depan pintu kamarnya yang terbuka lebar.

“Ibu apakah ada lagi yang tertinggal? ” tanya Keana sambil melangkahkan kakinya menuju arah pintu kamarnya. Tapi tidak ada jawaban dari ibunya. Dan saat keana sampai didepan pintu kamarnya keana tidak melihat siapapun disana, mungkin saja keana salah dengar. Tanpa memikirkan hal yang barusan terjadi keana kembali menutup pintu kamarnya dan kembali berbaring dikasurnya, ia ingin tidur.

Tetapi saat keana mencoba menutup kedua buah matanya dia tidak bisa tertidur, akhirnya keana memutuskan memainkan handphone yang ada disampingnya.

Saat keana menghidupkan ponselnya tertulis saat ini pukul 02.19 wib.

Tok..TOK..tok...

Keana berhenti memainkan ponselnya saat mendengar ketukan dari pintu kamarnya.

“ keana ini ibu buka pintunya, ibu ingin berbicara kepadamu “ teriak seseorang dari balik pintu kamarnya yang tertutup.

Saat mendegar perkataan itu keana ingin segera membuka pintu kamarnya. Setibanya keana di depan pintu kamarnya ia tidak langsung membukanya perhatiannya sekarang teralihkan dengan suara garukan dari pintunya. Keana bingung mengapa ia mendengar suara aneh itu tidak mungkin ibunya menggaruk pintu kamarnya. Tapi keana tidak ingin membuat ibunya menunggu lama didepan pintu, gadis itu lebih memilih membuka pintu kamarnya yang belum tentu adalah ibunya.

















Saat gadis itu membuka pintunya, Terlihat didepannya seorang perempuan yang melayang, Bajunya putih lesu, wajahnya yang rusak dengan rambutnya yang panjang terurai kebawah. Perempuan tersebut tertawa hiteris yang membuat gadis yang membeku didepannya merinding tidak berani bergerak sama sekali. Gadis itu tiba-tiba merasa berdiri pun sudah tidak bisa, bergerak saja sudah susah, kakinya terasa kram. Dia ingin berteriak tetapi mulutnya terasa bisu. Keana yang tidak bisa bertumpu lagi pada kedua kakinya tumbang didepan pintu kamarnya, keana tidak sadarkan diri ia pingsan.



Beberapa menit berlalu akhirnya keana kembali sadar. Ia merasa cemas tapi keana berpikir kejadian tadi hanyalah sebuah mimpi yang tidak akan pernah dia harapkan untuk menjadi sebuah kenyataan dalam hidupnya. Tapi saat keana ingin berganti posisi menjadi terduduk, keana baru sadar jika dia berada didepan pintu kamarnya, tempat ia berada sebelum pingsan. Bukannya berada di atas ranjangnya keana malah berada di tempat yang ia tidak harapkan.

“ Udah bangun ya keana hihihi ” ucap seseorang dari sofa yang tidak jauh dari depan kamarnya.

Ya, itu suara dari hantu perempuan yang keana lihat tadi. Keringat keana bercucuran ia merasa sangat takut. Keana masuk kedalam kamarnya secara diam-diam dan mengunci pintu kamarnya. ia mengambil handphonenya yang berada di atas ranjang dengan segera ia mengetik sesuatu di layar handphone, saat ini ia sedang menghubungi kedua orang tuanya secara bergantian.Tetapi dari satupun orang tuanya tidak ada yang mengangkat telepon dari keana. Dia menutup mulutnya, pipinya saat ini basah oleh air yang keluar dari matanya, keana saat ini sedang menangis walaupun keana menutupi nya, tangisannya tetap terdengar.

“ keana, mengapa menangis” tanya perempuan yang menyeramkan itu sambil tertawa, yang menurut keana itu sangat menakutkan, hantu itu selalu tertawa setelah mengucapkan kalimat terakhirnya.

Drrrtt.. Drrrt...

Ponsel keana tiba-tiba bergetar, ternyata itu panggilan dari ayahnya.

“ Ada apa putri ayah?” tanya ayah keana.

“ Ayah aku mohon pulang sekarang ayah, keana takut.” jawab keana yang saat ini sedang berusaha menahan tangannya yang bergetar hebat dengan tangisnya yang tak kunjung berhenti.

“ kenapa kean-” belum sempat keana mendengar jawaban dari ayahnya, panggilan telepon tersebut terputus. Batrai ponsel keana telah habis.

Tanpa keana sadari sosok perempuan yang mengerikan tersebut sudah berada di belakangnya.

“ berani sekali kau meminta bantuan, mereka tidak akan pernah menolong mu, mereka akan pergi tanpamu.” intonasinya sedikit menurun seperti ada kesedihan dibalik ucapannya, tetapi tidak menutup kemungkinan wajah yang menyeramkan itu membuat keana tidak berani untuk mengucapkan satu katapun.

Sosok perempuan tesebut semakin dekat dengan keana. perlahan demi perlahan keana mundur hingga ia bertabrakan dengan dinding kamarnya.

Tiba-tiba perempuan itu mencekik keana .

“ a- aku mohon l-lepaskan” rintih keana yang sudah sulit bernapas, semakin lama semakin erat pegangannya pada leher jenjang keana. Keana sudah ingin pingsan tapi ayahnya dan ibunya tiba-tiba datang, mereka segera mendekati keana.

Sosok wanita itu tidak bisa dilihat oleh kedua orang tuanya, tapi perempuan yang mengerikan itu sudah menghilang dari kamarnya yang tersisa hanya keana dan kedua orang tuanya.

Leher keana memiliki lebam kebiruan yang membentuk jari-jari tangan. Setelah keana bercerita tentang Kejadian yang menimpanya kedua orang tuanya merasa bersalah meninggalkan keana sendirian dirumah yang baru mereka tempati.



Pada pagi harinya, kedua orang tua keana baru mengetahuii dari beberapa tetangga. Dulu rumah ini adalah tempat yang ditemukannya seorang gadis berusia 20-an yang dibunuh secara brutal dia dijadikan budak oleh pemilik rumah ini dahulu.

Dia selalu meminta tolong kepada warga setempat yang dulu, tapi warga setempat tidak ada yang berani menolongnya, karena takut terbunuh di tangan pemilik rumah dahulu. Tapi di suatu hari ada seorang pria yang berani memberi tau kepada kepolisian setempat, namun keberadaan sekarang tidak ada yan tau.

Dulu rumah ini juga dibeli oleh pasangan yang baru menikah, baru sekitar 1 hari rumah ini ditempati pada pagi harinya mereka memutuskan pindah, wajah istri nya seperti ada lebam dan suaminya terluka dibagian matanya. Mereka adalah penghuni sebelum keluarga keana.

Mendegar penjelasan dari beberapa warga sekitar, tanpa berpikir untuk kedua kalinya kedua orang tuanya Keana memutuskan untuk segera pergi dari rumah berhantu ini. Mereka segera membereskan barang-barang yang diperlukan. serta membangunin keana yang saat ini tertidur di ruang tidur ayah dan ibunya, segera setelah Keana bangun, mereka pergi meninggalkan rumah itu dan kembali kepada kerumah sebelumnya yang masih belum ditempati oleh orang lain.keluarga Keana memutuskan untuk tidak menjual rumah tersebut usul dari beberapa warga yang mengatakan untuk tidak menjualnya karena mereka takut adanya korban selanjutnya.


Tamat...


Report Page