..

..

S/IA Baheera

"Ziva, maksudnya apasih?" "Hah? Gue kenapa?"

Ryuki meneguk ludahnya sendiri, mengulum bibir bagian bawah miliknya. "Lo se-nggak suka itu kah sama dia?" "Apaan sih, dia siapa?" "ZIVA, LO GAK USAH PURA PURA BEGO, ANJING!" "..."

Tepat setelah Ryuki membentaknya, teman- teman nya datang menghampiri mereka berdua yang habis beradu cek-cok. "What's a matter, guys?" Aresto menyahut, menahan badan Ryuki untuk menenangkannya. "Pergi."

Shabine menghela nafas beratnya, hendak memeluk Ryuki. "Ki, we're here trying to help-" "Lo semua tuh gapernah ngebantu!" Ucapan Shabine yang belum sempat Ia selesaikan, terpotong oleh Ryuki. "Lo berantakin semuanya, anjing! Lo semua bikin gue dimusuhin satu universitas dan lo, Ziva. Gue nggak mau liat lo lagi." lanjut Ryuki, yang dengan cepat meninggalkan tempat itu sejauh mungkin.


Gila ya, Shabine aja nggak ngebantu sama sekali. Iya, Shabine. Orang yang paling deket sama gue. Lo semua maunya apasih?

Report Page