πŸ”žπŸ”žπŸ”ž

πŸ”žπŸ”žπŸ”ž


Jichen Au.


[ Tags : Anal Sex, top!js, bot!cl, Publik Sex, Harshword ]


Lagi lagi Jisung mendengarkan radio dari stasiun radio yang sama. Jisung memang selama 1 bulan ini menjadi lebih sering mendengarkan radio padahal sebelumnya Ia lebih memilih untuk mendengarkan lagu lewat Spotify. Karena menurutnya mendengarkan radio cukuplah ribet dan membosankan.


Tetapi karena satu orang, satu orang dengan suara yang begitu merdu Jisung langsung mematahkan skema bahwa mendengarkan radio sangatlah membosankan. Dan disinilah Jisung sekarang memarkirkan mobilnya di depan stasiun radio yang sedang Dia dengarkan.


Sembari menunggu acaranya dimulai Jisung meminum kopinya sembari melihat orang beraktifitas. Dan satu hal cukup membuatnya tertarik. Pria dengan wajah cantik, dipadu dengan celana jeans biru yang menambah kesan manis disana. terlihat sedang kesusahan membawa barang bawaannya yang memang cukup banyak.


Memutuskan untuk turun dari mobil, Jisung menghampiri pria tersebut. "Hai, maaf sebelumnya kalau gue keliatan sksd banget tapi sini gue bawain" Jisung menepuk pundak pria tersebut. Pria yang ditepuk pundaknya terkejut tapi tak lama Ia tersenyum.


"Eh? gapapaa, ini gampang kok bawanya udah gapapa aku taku ngerepotin" Jisung menggeleng tanda Ia tidak setuju akan pernyataan yang diberikan pria manis ini.


Jisung langsung mengambil barang bawaan milik pria tersebut, "Udah gapapa, jadi mau ke lantai berapa?" Tanya Jisung sembari menengok ke arah Pria itu. Pria itu terlihat mengusap tengkuknya sebentar.


"Maaf ya jadi ngerepotin, aku mau kelantai 7" Jawabnya, Jisung mengangguk mengiyakan tanda Ia mengerti. tak lama Ia dan Pria tersebut masuk kedalam gedung stasiun radio itu.


Selama di lift keduanya tidak memiliki pembicaraan, ibarat kata masih canggung ditambah lagi Jisung enggan membuka suara membuat sang pria manis akhirnya memilih untuk bungkam.


"Nah, disini tempatnya. makasih banyak ya? emm, siapa namanya? Aduh maaf banget aku malah lupa tanya nama kamu" Jisung terkekeh melihat ekspresi yang diberikan pria itu, lucu batinnya.


"Jisung, nama gue Jisung. btw, lo kerja disini?" Pria itu lantas mengangguk antusias dan mulai banyak bercerita. "Iyaa, aku kerja part time disini. disini aku jadi DJ loh alias pembawa acaranyaa"


Jisung cukup terkejut, ternyata orang yang selama ini suaranya dia kagumi berada tepat di depan matanya. "Seriusan? wah gila, kamu tau engga kalau aku sering dengerin radio kamu? apa lagi waktu pas kamu nyanyi bener bener bener keren banget"


"Hah? sumpah? wkwwkwkwk makasih banyak ya Jisung, aku jadi malu dengernya. btw aku Chenle salam kenal ya" Chenle menjulurkan tangannya yang disambut baik oleh Jisung. Dan dari sana lah keduanya mulai menjalin hubungan pertemanan atau lebih tepatnya FWB.


"Le, ada cowok lo tuh didepan" Chenle langsung nengok saat mendengar temannya berbicara seperti itu. "Apa sih chan, cuman temen kok." Teman Chenle langsung mengidikkan bahunya tanda tidak peduli dan pergi dari ruangan itu sedangkan Jisung datang menghampiri Chenle.


"Hai, udah makan belum?" Chenle menggelengkan kepalanya tanda bahwa Ia belum makan. Jisung mengernyitkan dahinya saat mengetahui temannya itu belum makan.


"Dari kapan belum makannya?" Sempat ada jeda waktu untuk berpikir chenle akhirnya menjawab "Dari pagi keknya, udah gapapa nanti habis ini aku makan. eh, ga deh mau makan bareng kamu. mau McD"


Jisung terkekeh pelan lalu melingkarkan tangannya di pinggang milik Chenle. "Boleh, btw siapa yang ngidein kamu dikuncir gini? mana pakai rok lagi" Jisung mengusap paha milik Chenle secara sensual.


"Di kasih ide sama kak Renjun, diem ah ji bentar lagi aku live nih" Chenle memundurkan kepala Jisung yang sudah mulai mengecup lehernya sembari menjilat lehernya itu. Enggan mendengarkan peringatan dari Chenle, Jisung malah semakin menjadi untuk menggerayangi tubuh sang submissive.


"Nghhh, Park Jisung tangan kamu ssh" Chenle menahan pergerakan tangan Jisung yang mulai mengelus penisnya dari balik celana. Jisung mengemut cuping telinga milik Chenle dan mengusap perut bayi Chenle.


"Arghh, Jisung jangan disini nanti yang lain liat" Chenle menengadahkan kepalanya saat dirasa tangan Jisung mengusap serta mengocok pelan penisnya yang sudah tidak tertutup sehelai benang sekalipun.


"Chenle, aku janji bentaran aja. aku udah keburu sange ngeliat kamu. rasanya pengen aku bikin kamu ga berdaya dibawah aku" Jisung memelintir puting milik chenle dan membawa kedua belah bibir miliknya serta Chenle bertubrukan.


Selama beberapa menit hanya terdengar suara erangan dan kecapan yang dibuat oleh kedua manusia yang sedang di kuasai oleh hawa nafsu. Jisung mengangkat Chenle dan mendudukkan Chenle diatas meja. Ia juga membawa kaki Chenle agar di lebarkan dan yang terlihat hanyalah penisnya yang sudah mengacung tegak dan juga holenya yang merah dan sudah basah.


Jisung menundukkan dirinya dan memasukkan kedua jarinya kedalam hole Chenle sedangkan tangan satu lagi Ia buat untuk mengocok kejantanan milik Chenle.


"Sshh arghh, Park Jisung faster please" Chenle mengetatkan hole miliknya yang membuat jari milik Jisung terjepit kuat. Dirinya juga sudah masa bodoh jika ada yang mendengar atau melihat kelakuannya ini.


Jisung semakin menambahkan jarinya dan mempercepat tumbukannya pada hole milik Chenle. Ia semakin gencar menumbuk titik manis milik temannya itu. "Ughh, Jisunghhh"


Chenle mengerang hebat saat dirinya berhasil cum hanya dengan jemari Jisung. sedangkan Jisung mulai membuka celana miliknya dan mengocok kejantanannya yang sudah menegang. lalu menempatkan kejantanan miliknya di depan hole milik Chenle.


Jisung menggesek-gesekkan penisnya pada hole Chenle sembari menyusu pada puting milik Chenle. "Nghhh, Jisung cepet masukkin" Perintah Chenle yang langsung dianggukin oleh Jisung.


Tanpa aba aba Jisung langsung memasukkan kejantanannya dalam satu kali hentakkan. Dirinya juga langsung menggenjot hole milik Chenle secara cepat dan acak yang dimana langsung mengenai prostat milik si Manis.


Chenle mengerang hebat merasakan sensasi nikmat yang Ia rasakan baik di putingnya ataupun hole serta penisnya. "Jisungg sssshhh, faster pleasee"


Jisung menundukkan kepalanya melihat seberapa kacau Chenle dibawahnya. Ia mengusap tengkuk Chenle dan mencium bibir Chenle. Sembari pinggulnya terus memaju mundurkan penisnya dan sesekali mengeluarkan kejantanannya lalu Ia masukkan kembali dalam sekali hentakkan.


Chenle mengalungkan lengannya ke leher Jisung dan tanpa sengaja mengetatkan holenya. Jisung langsung menampar pantat Chenle. "Shit, jangan lo ketatin goblok. Gue makin bisa ngebuat lo ga bisa jalan sshhh" Jisung mendongakkan kepalanya menikmati hangatnya hole Chenle yang membuat penisnya keenakan.


Sedangkan Chenle semakin bergetar hebat dan hanya bisa mendesah dibawah kukungan sang dominan. "Ughh Jisung Jisungghhh, i wanna cummm faster please"


Mendengar rengekan dari Chenle, Jisung dengan cepat mencengkram pinggang ramping milik temannya itu dan semakin cepat menggempur hole milik Chenle. Ia semakin gencar menumbuk dan memberikan pijatan pada penis Chenle yang mulai mengeluarkan precum.


"Cum Cum, ahhhh" Chenle mengeluarkan semua spermanya hingga mengotori baju miliknya dan Jisung. Tak lama kemudia Jisung ikut menyemburkan spermanya kedalam hole Chenle dan menggeram rendah.


Jisung langsung memeluk badan Chenle dan merubuhkan dirinya pada Chenle sembari menikmati pelepasannya. sedangkan diluar sana...


"Emang kampret tuh berdua, terpaksa deh gue kerja sendirian" Sungchan memergoki aksi keduanya lalu pergi dari sana sembari misuh misuh mengatai Chenle berserta Jisung.

Report Page